---ANGGARAN ANDA HANYA CUKUP UNTUK RUMAH KECIL?MEMBANGUN BERTAHAP?RENOVASI KECIL?KONSULTASI GRATIS?TELP KAMI SEGERA----

Tuesday, December 29, 2009

Awas Rayap Menyerang Kayu Atap,Coba pakai Residu/Residi

Terutama untuk standar rumah tipe kecil (biasa orang nyebut

Terutama untuk standar rumah tipe kecil (biasa orang nyebut rumah BTN) atau rumah proyek, anda harus berhati-hati karena kayu yang digunakan hanya 'kelas 3' rata-rata pakai kayu Borneo atau sejenisnya. Tidak seperti kayu jati, ulin atau merbau atau kamper, kayu jenis borneo tidak mengandung zat ekstraktif(kalaupun ada mungkin sedikit) yang bersifat racun bagi rayap. Bagian-bagian kusen, lemari kayu, dan kayu atap bisa dengan mudah kena rayap.

Nah, khusus untuk kayu atap memerlukan perhatian lebih, bayangkan saja jika kayu atap kena rayap, bisa berabe alias berbahaya untuk keselamatan jiwa penghuni. Yang bisa anda lakukan, adalah bagi yang rumahnya baru dalam proses pembangunan, bila memakai kayu dengan kualitas rendah, anda bisa pesan kepada tukang dari pemborong untuk mengolesi kayu atap dengan residu,sejenis zat kimia yang dijual bebas & berwarna hitam dengan bau yang cukup menyengat. Karena biasanya kayu hanya diolesi residi 'sekenanya' atau alakadar oleh si pemborong. Tentunya ini hanya bisa dilakukan sebelum genteng naik. Kalau tidak berarti anda harus siap biaya lebih untuk bongkar pasang genteng.

Ada beberapa cara lain untuk mengatasi rayap:
Bagi Anda yang sedang mulai membangun rumah dari tahap awal, sangat dianjurkan untuk menyemprotkan cairan antirayap ke seluruh lubang pondasi atau dengan penyuntikan antirayap ke dalam tanah di sekeliling (rencana) bangunan atau rumah tersebut. Sedangkan bagi Anda yang rumahnya sudah terserang rayap dapat memberikan antirayap berupa cairan kimia yang di injeksi ke dalam dinding dalam dan luar bangunan yang telah dilubangi denagn bor beton. Jarak antar lubang sekitar 40 – 50 cm dan setiap lubangnya disemprot sebanyak 2-3 liter.

Untuk kusen yang menggunakan material kayu, sebaiknya diovenisasi, yaitu sistem pengurasan kandungan air pada material kayu yang hendak dipergunakan. Setelah di ovenisasi, kayu di celupkan kedalam cairan kimia anti rayap.

Dan cara yang terakhir yaitu dengan umpan rayap. Cara kerja dari umpan rayap ini adalah dengan memberi umpan berupa kertas atau bahan lain yang sudah diperkaya dengan semacam enzim yang mengandung hexafumiuron yang berfungsi untuk menghambat pembentukan kulit luar. Ketika pasukan rayap memakan umpan terus menerus dan sekaligus memberikan umpan tersebut kepada ratunya, maka dalam waktu 2-3 bulan koloni rayap tersebut akan mati karena mereka tidak dapat membentuk kulit baru.

Daya tahan dari antirayap ini berkisar antara 4 -5 tahun. Setelah itu perlu diinjeksi ulang agar koloni rayap tidak berkembang kembali. Pemeriksaan berkala setiap 6 bulan sekali juga perlu dilakukan untuk mendeteksi jika terjadi pelapukan awal.

Silakan mencoba, meskipun agak repot tapi yang penting manfaatnya.

No comments:

Post a Comment